Monday, February 1, 2010

Entah, keberanian dari mana yang tiba2 muncul dan membuat aq berterus terang lewat Sms qu ke MZP tentang perasaanqu.. Aq tidak berharap apapun, cukup dengan dy tahu perasaanqu.
Respon yang baik tetap aq dapatkan dari dirinya. Saat aq berkata, “gw menyadari bahwa rasa yg gw punya salah. Salah waktu, salah tempat”
Reply dari dy, “Emang apanya yang salah? ..i'm single”
Antara lega, bingung, dan entah apa lagi. Saat aq tahu semuanya jelas. Bahwa dy saat ini sendiri. Entahlah, apakah dy sudah (pernah) menikah atau belum sama sekali. Yang pasti sangat sulit membuka tabir siapa dirinya.
Sampai akhirnya, keesokan harinya, kamis 28 Jan 2010.....
Melalui chatting di YM, meluncur sebuah ajakan, “nonton yuk....”
dibuatlah janji, pk. 19.00 di Citos.
Ah.........
Kebahagian luar biasa, sekaligus bingung dan deg2an ga jelas, Hahaha dah kayak ABG aja yah.
Amazing banget dy ngajakin ketemuan, setelah beberapa kali sebelumnya pernah entah serius atau bercanda ngajak ketemuan n ga pernah jadi.
Akhirnya setelah menunggu sekitar 15 menit (yang bagiqu terasa berjam-jam), si Mas datang juga. Rambutnya dah rapih, di pangkas pendek. Ah....debar-debar liar itu datag lagi.
Sempet makan malam sebentar, dan sedikit bercanda. Sumpah aq kaku abis, campur aduk deh perasaan saat itu. Apalagi juga makannya buru2 karena ngejar nonton.
Akhirnya.....
nontonlah qt...filmnya ga gitu bagus, tapi tujuan utamanya bukan nonton. Mungkin kebersamaannya.
Dan........, akhirnya aq yg naif, merasakan sedikit sentuhan si mas. Saat malam itu aq merasakan bahwa si Mas sayang banget sama Aq. Sampai aq bener2 ga bisa berfikir macem2.
Dan jujur, aq terlanjur berharap. Komitment awalqu berantakan.
Banyak hal yang kami lakukan, meski selintas, berhasil meninggalkan kenangan di hati.
Sejak malam itu, entah apanya yang salah....keesokan hari si mas masih membalas Ym-qu...selebihnya diam.
Aq kecewa, sakit, sedih karena terlanjur berharap banyak. Mestinya hal itu ga boleh terjadi.
Ah mas........, kenapa manghilang?
Kalau memang dirimu hanya have fun dengan aq........., bukan cara seperti ini yg harus kamu tempuh.
Aq kehilangan kamu mas, sebuah sosok penuh kharisma. Yang langsung menghadirkan debar aneh saat pertama aq bertemu dan berjabat tangan denganmu, juli 2008 silam di ajang reuni akbar SMP kita.
Sejak itu banyak kisah yg manis dan pahit yg aq rasakan meski dirimu gak pernah mengerti dan memahaminya.
Aq menunggumu Mas, ...sampai aq mendengar bahwa kamu akan melangkah bersama perempuan lain. Karena aq menyadari statusku saat ini, single parent (kalau tdk mau di sebut “J”) dengan 2 orang anak. Bukan aq yg kamu cari, bukan aq yg kamu pilih.
Terima kasih untuk kebahagian sesaat yg kamu hadirkan untuk aq...........