Tuesday, April 28, 2009

Alhamdulillah untuk kehidupan qu di hari ini......
Rasa syukur tak terhingga, terucap dari hati yg terdalam
Terima kasih ya Allah, atas segala limpahan kasih dan rahmat dari-Mu, atas segala cobaan yg menghampiriku.
Aq percaya, Kau berikan semua ....senang, sedih, sakit, bahagia, derita, cobaan, karunia, rintangan, anugerah pun badai dalam hidup...semata hanya karena Engkau menyayangiqu, karena engkau begitu mengasihi aq.....
Di hitungan angka usia qu yg makin bertambah, aq ingin menjadi lebih baik dari yang telah qu lewati. Aqu ingin kualitas ibadahqu meningkat, aq ingin semakin dekat dengan-Mu.
Aq ingin mencintai-Mu dengan sepenuh hatiqu, karena aq tahu tak pernah ada hitungan atas kasih-Mu padaqu.
Apapun keadaan qu saat ini...........
Aq bahagia................



24 April 2009

Wednesday, April 22, 2009

Sebut saja namanya D***i, dan gw lebih seneng manggil dy dgn embel2 mas di depan namanya meski usianya jauh lebih muda di banding gw. Gw hanya ingin menghargainya walau penghargaan gw terhadap orang lain bukan hanya karena panggilan atau nama. Apa siy artinya nama...begitu yg biasa di gembar gemborkan orang menyangkut hal yg berbau nama.
Tapi bagi gw...minimal dengan memanggil Mas D***, gw menghargai dan menghormati dy. Dengan statusnya sebagai seorang Office Boy di kantor gw.....

Ya seorang office boy....., yg sama sekali tidak bertampang office boy. Tetapi sangat terlihat sebagai orang yg berpendidikan dan memiliki pergaulan luas.

Karena konon katanya dulu...dy pernah bekerja sebagai seorang mekanik di sebuah bengkel motor. Dy jago benerin motor dan juga hobby ikutan balapan liar. Sampai suatu ketika dy mengalami kecelakaan dan patah tulang punggungnya.

Sejak kecelakaan itu, berbulan2 dy istirahat di rumah dan harus kehilangan pekerjaannya sebagai seorang mekanik. Hingga akhirnya, -mungkin juga dgn sangat terpaksa- dy menerima pekerjaan sebagai seorang Office Boy...pekerjaan yg bagi kebanyakan orang di anggap sebagai pekerjaan yg di pandang sebelah mata walau halal sekalipun. Dan tidak setiap orang mau menjalaninya apalagi dengan latar belakang seperti yg di miliki oleh seorang Mas D***i.

Siapa nyana, kalau istrinya ternyata adalah seorang teller di sebuah Bank terkemuka. Cantik, baik, setia pada suaminya dan......beda agama.

Ah.....ternyata cinta telah menghapuskan perbedaan yang ada. Cinta di antara mereka telah menjadikan mereka tak terpisahkan...setia...saling sayang. Dan yg utama adalah penerimaan apa adanya.

Apakah itu yg di namakan cinta buta?

Buat gw sama sekali bukan.........itu adalah sebuah wujud cinta yg hakiki. Di mana cinta bukan hanya memandang secara lahiriah dan materi.

Sudahkah kalian memiliki cinta tersebut?

Dengan siapa saja...bukan hanya dengan seseorang yg jadi pendamping hidup..tetapi dengan Allah Swt, Orang tua, anak, saudara, teman, sahabat, bahkan mungkin musuh? Hingga tak ada lagi kebencian di muka bumi ini.....yang ada hanya damai, cinta, kasih, dan penerimaan........

Wednesday, April 15, 2009

PATAH.............

Kemarin masih ku lihat,
Kuncup bunga yang akan mekar
Senja merayap menyapa malam
Fajar yang menyingsing menyambut pagi
Dan aku merasa masih selalu ada asa tentangmu
Ku tunggu, meski tanpa kepastian berbalut sedikit harapan

Hari ini entah kenapa,
Aku melihat ranting yang patah
Langit yang tiba-tiba mendung
dan cuaca yang tiba-tiba berubah
Adakah semua itu cerminan hatiku?
Atau aku yang luput melihatnya?

Seketika, cinta menjadi dendam
Meski ragu pada nurani sendiri
Masih tetap ku tunggu
Dendam jadi cinta lagi......

Monday, April 6, 2009

Ada rasa sedih yg mendalam.....
Ketika tiba2, Seorang Sales Manager di kantor qu yg stay dan memegang area Surabaya Dsk...datang membawa kue tart dalam rangka ulang tahun anak pertamanya. Anak dan istrinya selama ini tetap tinggal di Jakarta.
Ternyata hari ini beliau cuti, hanya 1 hari.....tidak menunda kamis nanti saat libur panjang. Hanya dengan 1 alasan, “tidak bisa di tunda, karena hari ini anak saya ulang tahun”.

Ah...betapa bahagianya si anak. Memiliki seorang ayah yg benar2 mengasihinya. Jujur...aq iri......bukan sebagai sesuatu yg negatif...tetapi lebih kepada rasa sakit......
Seketika itu juga fikiran qu tertuju kepada 2 anak qu. Betapa bahagianya mereka seandainya saat ini masih memiliki seorang ayah. Ah...apalgi Si Dd yg saat ini sangat2 mendambakan sosok seorang ayah dalam hidupnya.
Dd masih kecil.....belum lagi 3 tahun usianya. Tetapi akhir2 ini sering sekali dy berkata, “Dd sayang papa”. Meski Dd sendiri tak pernah ingat lagi seperti apa wajah papanya, seperti apa rasanya berada dalam buaian seorang ayah.
Tak terkatakan, seperti apa sakit yg qu rasa.
Pun setiap kali aq membawa anak2 qu belanja atau sekedar jalan di mall. Aq sedih setiap kali melihat sebuah keluarga yg lengkap. Ada ayah, Ibu, dan anak2. Sementara aq hanya dengan anak2qu.
Seperti apa perasaan kehilangan di hati mereka? Naluri tajamnya sebagai anak2, pasti kehilangan sosok yg dulu (pernah) ada dalam kehidupan mereka.

Aq merasakan perih yg tak terkatakan.
Mengapa aq takbisa mempertahankan kebahagiaan ini? Mengapa aq tak bisa tetap menahan suami qu untuk tetap ada di sini? Di sisi qu dan anak2?
Dy pergi...berlari....entah untuk apa, dan karena apa. Sungguh aq tak pernah mengerti kenapa ia pergi meninggalkan aq dan anak2. Jika memang aq bersalah, kesalahan apa yg telah aq perbuat? Jgn pernah tanyakan hal itu karena aqpun tak pernah tahu jawabannya. Yang pasti....ia pergi..tanpa ucapan selamat jalan, tanpa maaf, tanpa lambaian tangan tanpa ada apa2.